Tuesday, May 8, 2012

Sang Kaisar dan Negerinya; Catatan Hari Kedua di Beijing

Ini catatan tentang hari ke-2 saya di Beijing.

Itenerary hari ini adalah:
- Outview National Grand Theatre;
- Tiananmen Square, Forbidden City;
- Yuyuantan Plum Blossom Garden;
- Summer Palace;
- Silk Factory;
- Hotpot Dinner.

Cuaca hari ini sama seperti hari pertama kemarin, matahari ga terlalu panas, dan anginnya dingin. Pagi itu kami diperlihatkan National Grand Theatre China. 


Waaah.....keren! Bentuknya seperti telur dengan danau buatan di sekitarnya. Bangunan ini didisain oleh arsitek perancis; Paul Andreu. Ukuran bangunan ini sekitar 12.000 m2 dan di dalamnya ada 5.452 kursi. Ayo, siapa mau nonton pertunjukkan seni di sana?!


Dari situ kami jalan-jalan ke Forbidden City. Bener-bener jalan. Forbidden city ini adalah istana kerjaan China dari mulai Dinasti Ming sampai akhir Dinasti Qing. Cerita tentang istana ini panjaaaaaang sekali, sepanjang jalan dari pintu gerbang pertama sampai ke singgasana kaisar.Jadi, sambil jalan kami diceritakan tentang fungsi bangunan-bangunan yang ada di kompleks istana kaisar ini. Ada yang fungsinya sebagai kantor anggota dewan, kementrian ini, kementrian itu, tempat selir-selir, dan lain-lain.

entah ini di gerbang ke berapa, lupa ;p

Oya, masih ingat Uncle Shiaw kan? Tour guide kami yang saya ceritakan di catatan tentang hari pertama saya di Beijing? Ya, pagi itu dia cerita tentang kisah naga-naga penjaga istana. Kamu percaya ga sih naga itu ada?

Well, sayang sekali saya ga punya fotonya. Jadi, kata Uncle Shiaw, naga penjaga istana kaisar ini ada sembilan. Kepala dua anak naga di gerbang paling depan menghadap ke arah luar istana, maknanya adalah naga-naga ini berfungsi mengingatkan kaisar untuk kembali ke istana, jika ia sedang bepergian. Sementara itu, ada dua anak naga lagi di gerbang bagian dalam, kepala mereka mengarah ke istana Kaisar. Fungsi dua naga ini adalah pengingat Kaisar agar segera berhenti berasyik masyuk dengan permaisuri atau selir-selirnya, "Bekerjalah untuk rakyat." Ada juga anak naga ke sekian yang fungsinya ini dan anak naga ke sekian yang fungsinya itu. Wew, kalau saya ceritakan pasti kayak pelajaran Sejarah China ^_^
di depan istana Kaisar

Dan inilah singgasana Sang Kaisar.
Saya ga ngerti kenapa ruangan utama istana ini ga diberi pencahayaan yang cukup. Jadi, saya pribadi sih ga tertarik untuk melihat lebih lama ke dalam istana Kaisar ini. Selain gelap, tempatnya suram.

Setelah selesai liat-liat singgasana Sang Kaisar, kami berjalan ke luar, siap ke tempat tujuan berikutnya. Nah, di arah jalan ke luar kompleks istana ini, ada satu tempat yang dikerumuni orang banyak. Apa tebak?! Tempat melempar koin. Konon, kalau kita melempar koin ke dalam tempat itu, hidup kita akan sejahtera. Kamu percaya?


Nah, sekarang sedikit catatan tentang Summer Palace. Jadi, tempat ini sebenarnya tempat bersejarah juga dalam kerajaan China. Untuk yang mau tau sejarahnya, klik aja wikipedia ya! Sejak tahun 1924 sampe sekarang, Summer Palace dibuka untuk umum. Ini adalah salah satu tempat yang dikunjungi wisatawan juga kalau mereka ke Beijing.

Kebetulan pas saya ke sana, karena baru mulai musim semi, bunga sakura (seperti yang di Jepang) baru aja mekar. FYI aja, bunga sakura ini hanya mekar selama dua minggu.


Habis dari situ, kami makan siang. Makan siangnya apa, ga usah diceritakan lah ya...biasa aja. Ga tau karena lidah saya yang aneh atau saya yang norak, tapi saya memang ga suka masakan-masakan asli China yang disajiklan selama saya disajikan selama saya di sana. Tapi, kalau Chinese food yang ada di Jakarta, saya suka ^_^

Sorenya kami diajak ke pabrik sutra milik pemerintah. Di sini kami ditunjukkan proses pembuatan kain sutera dan tentu saja hasil akhirnya. Produk yang sangat mereka promosikan di sini adalah selimut sutra seharga 1000 yuan. Selimut ini hangat dan nyaman, ga perlu dicuci, dan garansinya 10 tahun. Sebelumnya Uncle Shiaw sepanjang perjalanan beberapa kali bilang, ada sutera seharga 50 Yuan. Maksudnya adalah selimut ini. Karena selimut sutra ini tahan sampai 10 tahun, dihitung-hitungper hari kita hanya mengeluarkan biaya 50 yuan untuk sutra ini.

Terus terang, saya dan beberapa teman sempat kecewa denger hal ini karena kami pikir 50 Yuan itu untuk selembar kain sutra yang bisa dijadikan oleh-oleh :(

Hari kedua ini ditutup dengan hotpot dinner. Cara makan yang seru karena kita langsung masak sendiri bahan-bahan yang mau kita makan.
 bahan makanan, bumbu-bumbu, kompor, dan peralatan makan

Yang belum tau cerita tentang hari pertama dan catatan lain tentang perjalanan saya ke Beijing, boleh baca di sini:



6 comments:

nuel said...

wah foto makanannya.. bikin ngences... :P

Unknown said...

nuel: tapi tetep, masakan indonesia lebih enak!

Gaphe said...

oowh sakura ada juga di beijing ya,.. kirain cuman ada di jepun. #eh, di kebun raya cibodas juga ada sih :D

diNa said...

waaahhh... bisa jadi novel nih... seru bgt kayanya...

Adi Yulianto said...

idem mbak, waktu gw ke shenzen juga sama. lidah ini gak cocok sama makanan yg disediakan. untungnya temen ada yg bawa teri kering..hehehe

Unknown said...

Gaphe: wah, di Cibodas ada, Phe? berkunjung ah ke sana...
Meidy: good idea!
Chimenk: iya...teri itu harus dibawa kalo kita ke luar negeri.
outbound: thanks for visiting HitamPutih.