Saturday, October 23, 2010

Terima Kasih Yoga...





Dua award ini saya dapat dari Yoga 'Gaphe' Pratama.
Makasih Yoga, maaf karena keterbatasan saya (baca: gaptek), ada aturan yang saya tidak ikuti untuk award friendly visitor.
Sekali lagi makasih ya...


Thursday, October 21, 2010

Duapuluhsatu Oktober Duaribusepuluh

Namanya Raisha Mahira Naazneen Diaz (Kak Rai). Raisha artinya pemimpin, Mahira artinya cerdas, Naazneen artinya cantik, Diaz (nama belakang ayahnya) berarti pagi. Semoga kelak ia menjadi pemimpin yang cerdas dan cantik secantik pagi.

Tadi pagi, setelah saya kecup keningnya, saya ucapkan selamat ulang tahun padanya, "Kakak, selamat ulang tahun ya. Hari ini kakak dua tahun lho, udah besar. Kakak jadi anak yang baik ya, sholehah, anak yang cerdas, jaga adik ya...yang rukun. Kakak calon pemimpin. Ya...? Selamat ulang tahun, I love you (saya ucapkan I love you sambil memeluknya)."

Lalu kami berangkat meninggalkan mereka, Raisha dan adiknya, Raihana Mumtaza Najma Diaz (Oshin).

Monday, October 11, 2010

Catatan Tidak Penting

Saya selalu menikmati saat-saat seperti ini. Duduk, sendiri, menuangkan pikiran dan perasaan saya di sini, di lembar buku harian elektronik saya.
Catatan-catatan ini mungkin tidak berarti banyak bagi orang lain, tapi bagi saya, semua yang saya tuliskan di sini sangat berarti. Pengalaman pribadi, pengalaman teman. Cerita pribadi, cerita teman. Pemandangan yang saya lihat, informasi yang saya dengar, pengetahuan yang saya pelajari. Mata, telinga, pikiran, dan hati nurani.
***

Sekarang pikiran saya sedang kembali ke masa lebih dari tiga tahun silam. Perangkat elektronik inilah yang menghubungkan saya dengan suami saya. Ketika itu ia berada jauh di belahan bumi lain dan saya sendiri di Jakarta. Email-emailnya masih saya simpan, di folder tersendiri. Kenangan-kenangannya masih tersimpan, di hati. Saya sayang dia.

Dari seberang sana, dia ceritakan beberapa tempat yang dia singgahi. Kelak, kami akan ke sana bersama. Semoga.
***

Perangkat ini juga pernah membuat saya menangis karena patah hati. Tapi ah, saya tidak mau menceritakan itu. Cukup.
***

Lebih dari itu, perangkat ini pun menjadi mata saya bagi dunia. Dunia tanpa batas bisa saya jelajahi di sini, jika saya mau. Berbagai pengetahuan bisa saya dapat di sini.
***

Akhirnya, perangkat ini menjadi teman bagi saya. Senang bertemu dengan teman-teman seminat. Kalau dulu ada istilah sahabat pena, sekarang eranya sahabat maya.

Ah, benar-benar tidak penting catatan ini. Saya sudahi saja.

Sunday, October 10, 2010

Senangnya kembali ke rumah. Ya, karena rumah adalah tempat di mana afeksi dan privasi terpenuhi.