Monday, January 23, 2012

Origami Sakura

Kuberlari-lari mengejar kereta pukul enam
Bukan karena ingin buru-buru pulang
Tapi karena ada satu janji terutang
Padamu, Sakura

Katamu kau ingin satu warna merah
Beribu pun akan kuberi
Bangau merah itu hanya untukmu
Bangau merah, Sakura

Tapi kota ini sepertinya tak rela
Jika dengan mudahnya kuraih bungamu
Debu dan asap menghambat waktuku
Merah yang kau mau masih di dalam tasku

Bangau merah permintaanmu
Janji kecil di hari panjangku
Semoga bisa kuberi esok senja
Ketika kita melaju bersama

Dalam kereta pukul enam esok
Bangau merah pasti kan kau genggam
Lalu kudekap kau dalam kehangatan
Napas-napas terengah kita berdua

Semoga debu dan asap esok
Tak lagi menghambat lajuku menujumu
Sakura

Sunday, January 15, 2012

Cerita Minggu Siang

Saat ini pukul 13:22 di Pamulang. Saya duduk di ruang tempat kami biasa bekerja; saya dan Ramon. Ruang tempat kami berkutat dengan komputer kami masing-masing, dengan pikiran kami masing-masing, dengan perhitungan-perhitungan kami, analisa-analisa kami, dan perkiraan-perkiraan kami. Kami biasa tenggelam dalam dunia kami masing-masing di ruang ini. Saya menghadap ke arah luar, arah yang memungkinkan saya melihat hijaunya daun dan bersihnya langit di kala siang. Sementara itu, Ramon ada di sudut ruangan, ditemani segelas kopi instan kesukaannya. Saya putar lagu-lagu kesukaan saya, untuk kami berdua.

Siang ini saya sendiri membuka mata, seisi rumah terlelap dalam dinginnya cuaca ini. Sejak pagi cuaca memang seperti ini, mendung, gerimis, hujan agak deras, gerimis lagi, berhenti lagi hujannya, tinggal sedikit mendung, lalu gerimis lagi. Langit dan awan sama sekali tidak menyisakan celah untuk sinar matahari masuk ke sela-sela jemuran kami. Januari ini penuh air keberkahan.

Saya baru saja akan mulai mengerjakan sesuatu ketika akhirnya pikiran saya teralih ke catatan ini. Sudah dua pekan mungkin sejak terakhir kali saya menuliskan cerita saya, terasa lama sekali. Dua pekan ini saya berada di satu lingkungan baru, rimba baru, dan cakrawala baru. Pekan pertama terasa berat, saya harus menyesuaikan diri dengan banyak hal dalam waktu begitu cepat. Syukurlah, pekan itu terlewati juga. Pekan kedua terasa lebih ringan bagi saya, sudah satu dua titik saya kuasai. Masih ada pekan-pekan berikutnya yang pasti harus tetap saya jaga amanahnya dan harus saya taklukkan tantangannya. Saya harus bisa.

Besok, seperti awal pekan yang sudah-sudah, akan tetap ada meeting pagi bagi saya, hanya format dan kontennya saja yang berbeda. Setelah itu, hari akan saya lanjutkan dengan sebuah training tentang sistem appraisal di rumah baru saya ini. Ya, sebulan ke depan akan ada appraisal untuk mereka yang sudah melewati masa tiga bulan percobaan per 1 Pebruari. Indikator-indikatornya jelas dan terperinci. Akan masuk ke saya sekitar 50 form appraisal dan berikutnya sesi interview antara setiap orang dan manajemen. Beberapa dari mereka terlihat gelisah, beberapa lainnya biasa saja. Bulan depan bonus akan keluar, mereka akan mendapatkan nominal sesuai hasil appraisal ini. Tentu saja saya tidak kebagian ;)

Well, di antara ribuan langkah kita, beberapa mungkin terasa berat, tapi langkah-langkah itu harus ada untuk menjadikan kita semakin kuat. Sementara sekitar 50 orang itu menghadapi appraisal mereka, saya akan menghadapi dua setengah bulan lagi masa percobaan yang mungkin menjadi langkah-langkah berat saya. Saya harus bisa melakukannya! Insya Allah saya bisa.