Kakak selalu senang main "Cita-Cita." Awalnya, saya sebutkan satu per
satu profesi ke anak-anak di sela-sela waktu main mereka. "Siapa yang
mau jadi astronot? Siapa yang mau jadi dokter? Siapa yang mau jadi
penulis? Siapa yang mau jadi pelukis? Siapa yang mau jadi pemusik?"
Setiap pertanyaan yang saya ajukan, Kakak selalu menjawab, "Saya!" Lain
halnya dengan adik, dia cuma senyam senyum. "Siapa yang mau jadi
puteri?" "Adik...!!!" Hahaha dengan suara lantang dan lompat-lompat dia
mengacungkan tangan kanannya ke atas.
Adik dan Kakak emang beda. Bukan cuma beda jenis rambut dan bentuk mata, tapi juga karakter. Mengagumkan rasanya liat mereka tumbuh dan berkembang. Subhanallah, Alhamdulillah. Anak-anak memang mengubah dunia dan cara pandang kita terhadap dunia.
Kalau ditanya tentang cita-cita, kakak memang dengan pasti menjawab, "Kakak mau jadi astronot. Astronot kan nanti terbang ke bulan ya, Bu? Terbang ke planet juga kan ya, Bu?" Kalau Adik, "Adik mau jadi puteri" Dengan senyum manis dan suara lembut dia menyatakan cita-citanya. Dia tahu puteri itu pakai baju bagus dan menari. Dia pengen seperti itu :)
Tentang permainan Cita-Cita tadi, selain harus punya banyak perbendaharaan tentang berbagai profesi dan jenis pekerjaan, saya juga harus menyelipkan sedikit penjelasan ke anak-anak tentang apa maksud dari profesi/ jenis pekerjaan tersebut. Saya juga masukkan beberapa pekerjaan yang jarang disebut oleh orang-orang dewasa ketika memperkenalkan cita-cita ke anak-anak mereka, misalnya, ahli gizi dan pustakawan. Saya pikir adalah kesalahan kita orang dewasa yang hanya memperkenalkan dokter sebagai cita-cita. Tanpa bermaksud menyinggung siapapun, sampai saat ini dokter memang masih menjadi profesi yang bergengsi di kalangan masyarakat kita, sementara masih sedikit anak yang ingin menjadi pengusaha. Betul nggak?
Kita sebagai orang dewasa, yang tentunya udah lebih banyak ngerti tentang dunia, wajib membuka mata, hati, dan telinga anak-anak kita dengan berbagai pengetahuan demi kebaikan mereka, termasuk pengetahuan tentang jenis-jenis pekerjaan/ berbagai profesi yang ada. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan.
Terakhir, siapa yang mau jadi blogger? ^_^
Adik dan Kakak emang beda. Bukan cuma beda jenis rambut dan bentuk mata, tapi juga karakter. Mengagumkan rasanya liat mereka tumbuh dan berkembang. Subhanallah, Alhamdulillah. Anak-anak memang mengubah dunia dan cara pandang kita terhadap dunia.
Kalau ditanya tentang cita-cita, kakak memang dengan pasti menjawab, "Kakak mau jadi astronot. Astronot kan nanti terbang ke bulan ya, Bu? Terbang ke planet juga kan ya, Bu?" Kalau Adik, "Adik mau jadi puteri" Dengan senyum manis dan suara lembut dia menyatakan cita-citanya. Dia tahu puteri itu pakai baju bagus dan menari. Dia pengen seperti itu :)
Tentang permainan Cita-Cita tadi, selain harus punya banyak perbendaharaan tentang berbagai profesi dan jenis pekerjaan, saya juga harus menyelipkan sedikit penjelasan ke anak-anak tentang apa maksud dari profesi/ jenis pekerjaan tersebut. Saya juga masukkan beberapa pekerjaan yang jarang disebut oleh orang-orang dewasa ketika memperkenalkan cita-cita ke anak-anak mereka, misalnya, ahli gizi dan pustakawan. Saya pikir adalah kesalahan kita orang dewasa yang hanya memperkenalkan dokter sebagai cita-cita. Tanpa bermaksud menyinggung siapapun, sampai saat ini dokter memang masih menjadi profesi yang bergengsi di kalangan masyarakat kita, sementara masih sedikit anak yang ingin menjadi pengusaha. Betul nggak?
Kita sebagai orang dewasa, yang tentunya udah lebih banyak ngerti tentang dunia, wajib membuka mata, hati, dan telinga anak-anak kita dengan berbagai pengetahuan demi kebaikan mereka, termasuk pengetahuan tentang jenis-jenis pekerjaan/ berbagai profesi yang ada. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan.
Terakhir, siapa yang mau jadi blogger? ^_^
6 comments:
kalau Pascal pingin bikin robot cita-citanya :)
kalau untuk yang terakhir, kayaknya anak2 jangan diperkenalkan dulu deh... Lebih baik biarkan dianya aja yang tau sendiri... :)
Dari kecil itu boleh punya cita-cita supaya ada memotivasi tapi yang paling penting adalah cita-cita menjadi orang baik; yang baik pada Sang Pencipta, orang tua dan keluarga, manusia lainnya, binatang, tumbuhan, dan alam.... :)
Tanpa bermaksud menyinggung siapapun, sampai saat ini dokter memang masih menjadi profesi yang bergengsi di kalangan masyarakat kita, sementara masih sedikit anak yang ingin menjadi pengusaha. Betul nggak?
#Betul banget. :)
soalnya emang nggak pernak dikasih tau :)
salam kenal mbak... :)
Mbak Lidya: nanti robotnya diajak ke bulan ya sama Raisha ;)
Nuel: yup, sampai mereka ngerti fungsi blog ini
Ito: ooh ternyata ini lo toh ;)
Jimox: hai, salam kenal ;) iya, ga pernah dikasih tau, makanya sekarang saya kasih tau ;p
Betullll...saya!! saya mau jadi blogger yang suka masak :D
bener juga sih mbak-kebanyakan emang profesi2 yg lebih sering didengar atau dijumpai yang terlontar...padahal profesi pekerjaan itu banyak.
Post a Comment