Saturday, July 6, 2013

Sebuah Proyeksi



Ada saat ketika seorang penulis tidak bisa menggoreskan tintanya
Ketika semua huruf tertutup oleh berbagai emosi
Ketika semua potongan gambar tidak bisa menjadi deskripsi
Ketika semua inspirasi menjadi seperti beku dan mati

Ketika hanya hati yang bisa merasakan
Betapa waktu-waktu ke belakang sangatlah berarti
Ketika itu semua tidak bisa tersuarakan
Karena pahit dan getirnya tidak mau ia kenang

Ada saat ketika seorang penulis tidak bisa menggoreskan tintanya
Ketika ia terkejut dengan reaksi subjek-subjek di sekelilingnya
Dengan apa yang mereka perlihatkan dan perdengarkan kepadanya
Ketika itu semua tidak pernah terlintas di pikirannya

Ada saat ketika seorang penulis tidak bisa menggoreskan tintanya
Ketika ternyata ia telah meninggalkan begitu dalam perasaan
Ketika ternyata perlekatan antara dirinya dan mereka begitu erat
Ketika ternyata semua waktu ke belakang sebentar lagi tinggal kenangan

Ada saat ketika seorang penulis tidak bisa menggoreskan tintanya
Ketika ia memupuskan harapan subjek-subjek di sekelilingnya
Ketika ia membuat redup cahaya yang ada di depan matanya
Ketika ia tidak bisa merangkul semuanya

Ada saat ketika seorang penulis tidak bisa menggoreskan tintanya
Dia benar-benar tidak bisa menuliskan ceritanya

*untuk mereka berdua

1 comment:

auliadriani said...

Jadi siapa yang resign? ... hehe