Sunday, May 20, 2012

Catatan Perjalanan 55

Tentang perjalanan kami menuju Taman Wisata Matahari, Puncak.

Done, mudah2an ga ada yang ketinggalan. "Yuk, jalan!" Kata saya kepada "pasukan." Setengah tujuh lewat dikit waktu kami berangkat dan itu udah telat 1.5 jam dari rencana keberangkatan awal. Penyebabnya siapa lagi? Udah ketebak, itu karena saya telat bangun :)

Dua jam kemudian kami udah ada di tol, berbaris, mengular, mengantri, dan menanti jalur dibuka kembali. Ya, pas kami baru aja masuk tol jalan memang udah tersendat-sendat. Beberapa mobil malah putar balik mengubah haluan, mungkin mereka lewat ciawi, pikir kami. Dari info penyiar di radio yang selalu melaporkan kondisi lalu lintas kami tau bahwa jalur ini, arah puncak, baru aja ditutup 15 menit lalu. Masih 45 menit lagi kami harus berdiam di sini.

Ada banyak orang berdiri di tengah-tengah jalur ini. Mereka mengacungkan jari telunjuk mereka, mengintip ke dalam satu per satu mobil, menawarkan jasa mereka untuk menjadi petunjuk jalan jalur alternatif. Tapi hey, sepanjang penglihatan mata saya, ga ada satu pun orang yang make jasa mereka. Well, that's life....

Juga, ada banyak orang duduk di tengah-tengah jalur ini. Mereka membuka telapak tangannya selebar mungkin, menengadahkannya, mengarahkannya ke mobil-mobil yang melalui mereka. Tapi hey, hanya sedikit saja orang yang memberi receh untuk mereka. Life....

Banyak juga orang yang mengasongkan dan mengusung dagangan. Kacang rebus, pizza, gemblong, tahu Sumedang, manisan buah, air mineral, permen, rokok, tisue, mainan anak-anak, kipas tangan, ya, itu semua. Tapi hey, keringat yang mereka kucurkan masih lebih banyak dari uang yang mereka dapatkan. Yeah, this is life....

No comments: