Monday, April 23, 2012

Menunggumu di China

 


 Hari telah larut, pukul 9.30 waktu setempat ketika kami berkumpul di lobi hotel. Malam ini akan kami jajal keretamu.








Seperti biasa, ada satu rasa mengudara ketika aku termangu di stasiun
Karena di tempat itulah kita biasa bertemu
Selalu ada puisi untukmu dari sebuah stasiun

Terakhir, kutulis "Origami Sakura" untukmu
Ketika itu hari tidak dapat mempertemukan kita
Meski kini pun sama, tak mengapa, ku kan tetap menunggumu hingga tiba

Kereta ini tidak sama seperti kereta di Jakarta
Ia akan menyusuri jalan-jalan di bawah tanah China
Sudah pasti takkan kutemukan kau di sana

Aku rindu, hanya kereta itu yang bisa memahamiku
Betapa dada ini sesak setiap kali ku tak dapat menemukanmu

Kini, bahkan di kereta bawah tanah yang cepat ini pun, kau tetap tak kuraih
Jauh, berapa kilo lagi harus kutempuh?

China, kembalikan aku kepadanya
Antarkan aku dengan kereta bawah tanahmu kepadanya
Kirimkan aku dengan kecepatanmu kepadanya
Jangan biarkan aku kehilangannya



(Beijing, April 2012. Foto-foto milik Safiudin Alwi)

3 comments:

Lidya Fitrian said...

stasiunnya sepi ya mbak, terlihat bersih

nuel said...

mbak, mau ke china?

Unknown said...

Lidya: Mbak Lid, itu karena udah malem. Hampir jam 10 hehehe....Kalo siang ga tau juga deh.

Nuel: Hey, pa kabar kamu? Udah balik, Nuel.