"Pagi, Pak. Baru keliatan?" jawabku.
"Iya, Jeng Ayu, kemarin-kemarin ada urusan besar, pompa di rumah mati," katanya.
"Wah, bener, Pak, urusan besar tuh, air," kataku menyetujui ucapannya.
"Sarapan, Jeng Ayu?" tanyanya.
"Iya, Pak, mari, Pak," jawabku sambil berlalu.
Sambil berjalan menuju belakang gedung ini, aku berkata dalam hati, "Wah, dia benar-benar menyangka namaku Ayu. Padahal jelas-jelas di ID Card yang kupakai tertulis namaku Rifka. Jauh sekali." Begitulah, ini sudah yang kesekian kalinya dia menyapaku ramah. Aku balas dengan keramahan pula. Meski dia seorang satpam, tak ada salahnya kan kita berbuat ramah dan baik kepada mereka. Satpam juga manusia, meminjam sedikit bagian sebuah lagu.
9 comments:
yeahhh.... satpamku idolaku...:D
wah wah, jadi teringat satpam di kantor. setiap hari nyapa. kadang kalo ngobrol, sampe tertawa terbahak2.
yang seperti itu sangat jarang lho mbak,
hmm,kita makhluk sosial pasti suatu saat kita juga butuh pertolongan dari seseorang,bahkan dari seseorang menurut kita gak bakal minta pertolongan padanya.Salut buat mbak,salam buat satpamnya
jeng ayu tuh bukannya panggilan untuk umum y mbak ? hehe
Sam: hahaha....penggemar satpam toh?
Meutia: iya, mereka memang jadi teman yang menyenangkan.
Ajeng: sekali-kali kamu sapa duluan deh satpam di dekatmu ;)
Diah: hehehe...iya, umum buat cewek. kalo cowok ga mungkin kan ya dipanggil Jeng Ayu? ;)
haha iya dong mbak.. kan gk mgkn cowok dipanggil jeng ayu kecuali namanya emang ayu haha :))
Diah: ada ya cowok namanya Ayu? ;p
mungkin karena mbak nya ayu , makanya dipanggil gitu :)
*salam kenal sebelumnya ~ cebong
Post a Comment