Kalau ditanya tempat yang ingin sekali saya datangi dalam waktu dekat, jawabannya adalah Tenggarong. Kota yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur ini menarik perhatian saya sejak akhir tahun 2006 lalu. Saat itu, saya bekerja di sebuah konsultan sumber daya manusia. Kami biasa memberikan training-training manajerial ataupun soft skill training ke berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah.
Suatu ketika, ada proyek dari suatu perusahaan di Tenggarong. Oleh manajemen, diputuskan satu tim berangkat ke sana. Sayangnya, saya tidak termasuk ke dalam tim ini. Yang terpilih adalah laki-laki semua karena menurut manajemen training kali ini akan menjadi lebih berat, lebih banyak agenda fisiknya dibanding materi di kelas. Sedih juga ketika itu. Pertama, karena itu artinya saya belum berkesempatan menginjakkan kaki di tanah Kalimantan. Kedua, karena saya merasa kemampuan saya kurang dibanding laki-laki.
Sejak masih sekolah kuliah dulu, saya bercita-cita ingin menjelajahi daerah-daerah di Indonesia, kalau bisa gratisan, bagaimanapun caranya. Syukurnya, keinginan saya itu terwujud, saya bisa pergi ke beberapa daerah di Indonesia tanpa mengeluarkan uang pribadi, melainkan dibiayai kantor. Yah, walau sambil bekerja, tetap saja ada kepuasan tersendiri.
Nah, salah satu daerah yang ingin saya datangi adalah Kalimantan. Saya ingin sekali menjejakkan kaki saya di tanah Borneo ini. Ingin masuk ke dalam hutannya, merasakan hawa lembab rimba di sana, menempelkan kulit saya ke kulit batang besar pohon-pohon di sana, dan mengecup embun yang tertidur di atas daun-daunnya. Namun Kalimantan bukanlah pulau yang kecil, ada banyak tempat yang bisa kita singgahi di sana, dan saya memilih untuk mengunjungi Tenggarong terlebih dahulu.
Bagaimana saya bisa sampai ke sana? Mudah-mudahan saya bisa mengunjungi Tenggarong bersama teman saya, Nona Noto, yang saat ini sedang mengadakan sayembara menulis dreamplace berhadiah menarik, yaitu pergi ke tempat impian kita tersebut. Ngomong-ngomong, apa sih daya tarik Kota Tenggarong? Menurut saya tidak banyak, karena ini hanyalah kota kecil. Yang menarik perhatian banyak orang dan yang juga paling terkenal adalah jembatannya. Jembatan yang gambarnya bisa kita temui dengan mudah dalam search engine, tampak seperti Golden Gate di Amerika sana. Karenanya, jembatan ini disebut Golden Gate Indonesia. Jika ke Tenggarong nanti, saya ingin sekali berfoto di sana! Saya harus berfoto di sana! Ya, saya harus!!!
Oya, dengan keunikannya sendiri, Tenggarong bisa dijadikan salah satu tempat tujuan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Visit Indonesia Year 2011, I Love Indonesia! Bisa menjadi slogan pariwisata kita di tahun ini. Mari kita promosikan tempat-tempat indah dan menarik negeri ini, sebagai wujud kecintaan kita pada Ibu Pertiwi.
Selain itu, kita pun bisa membuktikan kecintaan kita akan Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan kita. Dimulai dari lingkungan diri kita, lingkungan terdekat kita, dan dari sekarang juga. Caranya, bagi saya mudah saja. Pertama disiplinkan diri kita untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jangan jadikan bangsa ini bangsa yang jorok dengan sampah-sampah berserakan di mana-mana, memalukan. Kedua, dalam status saya sebagai karyawan, saya berusaha menghemat penggunaan kertas. Untuk laporan, naskah, atau dokumen-dokumen yang masih berupa draf atau untuk konsumsi pribadi, biasanya saya menggunakan kertas bekas. Cara yang mudah bukan? Ketiga, kaitannya dengan status saya di keluarga sebagai Ibu Rumah Tangga. Saya tanamkan kepada anak-anak saya akan kecintaan kepada tumbuh-tumbuhan dengan cara menanam tumbuh-tumbuhan kecil di halaman rumah. Mengajak mereka menyiram dan merawatnya juga baik menurut saya. Kelak mereka akan tahu artinya.
Terakhir, semoga bangsa kita menjadi bangsa yang besar karena hal-hal yang baik, bukan karena hal-hal yang bercitra negatif.
Suatu ketika, ada proyek dari suatu perusahaan di Tenggarong. Oleh manajemen, diputuskan satu tim berangkat ke sana. Sayangnya, saya tidak termasuk ke dalam tim ini. Yang terpilih adalah laki-laki semua karena menurut manajemen training kali ini akan menjadi lebih berat, lebih banyak agenda fisiknya dibanding materi di kelas. Sedih juga ketika itu. Pertama, karena itu artinya saya belum berkesempatan menginjakkan kaki di tanah Kalimantan. Kedua, karena saya merasa kemampuan saya kurang dibanding laki-laki.
Sejak masih sekolah kuliah dulu, saya bercita-cita ingin menjelajahi daerah-daerah di Indonesia, kalau bisa gratisan, bagaimanapun caranya. Syukurnya, keinginan saya itu terwujud, saya bisa pergi ke beberapa daerah di Indonesia tanpa mengeluarkan uang pribadi, melainkan dibiayai kantor. Yah, walau sambil bekerja, tetap saja ada kepuasan tersendiri.
Nah, salah satu daerah yang ingin saya datangi adalah Kalimantan. Saya ingin sekali menjejakkan kaki saya di tanah Borneo ini. Ingin masuk ke dalam hutannya, merasakan hawa lembab rimba di sana, menempelkan kulit saya ke kulit batang besar pohon-pohon di sana, dan mengecup embun yang tertidur di atas daun-daunnya. Namun Kalimantan bukanlah pulau yang kecil, ada banyak tempat yang bisa kita singgahi di sana, dan saya memilih untuk mengunjungi Tenggarong terlebih dahulu.
Bagaimana saya bisa sampai ke sana? Mudah-mudahan saya bisa mengunjungi Tenggarong bersama teman saya, Nona Noto, yang saat ini sedang mengadakan sayembara menulis dreamplace berhadiah menarik, yaitu pergi ke tempat impian kita tersebut. Ngomong-ngomong, apa sih daya tarik Kota Tenggarong? Menurut saya tidak banyak, karena ini hanyalah kota kecil. Yang menarik perhatian banyak orang dan yang juga paling terkenal adalah jembatannya. Jembatan yang gambarnya bisa kita temui dengan mudah dalam search engine, tampak seperti Golden Gate di Amerika sana. Karenanya, jembatan ini disebut Golden Gate Indonesia. Jika ke Tenggarong nanti, saya ingin sekali berfoto di sana! Saya harus berfoto di sana! Ya, saya harus!!!
Oya, dengan keunikannya sendiri, Tenggarong bisa dijadikan salah satu tempat tujuan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Visit Indonesia Year 2011, I Love Indonesia! Bisa menjadi slogan pariwisata kita di tahun ini. Mari kita promosikan tempat-tempat indah dan menarik negeri ini, sebagai wujud kecintaan kita pada Ibu Pertiwi.
Selain itu, kita pun bisa membuktikan kecintaan kita akan Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan kita. Dimulai dari lingkungan diri kita, lingkungan terdekat kita, dan dari sekarang juga. Caranya, bagi saya mudah saja. Pertama disiplinkan diri kita untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jangan jadikan bangsa ini bangsa yang jorok dengan sampah-sampah berserakan di mana-mana, memalukan. Kedua, dalam status saya sebagai karyawan, saya berusaha menghemat penggunaan kertas. Untuk laporan, naskah, atau dokumen-dokumen yang masih berupa draf atau untuk konsumsi pribadi, biasanya saya menggunakan kertas bekas. Cara yang mudah bukan? Ketiga, kaitannya dengan status saya di keluarga sebagai Ibu Rumah Tangga. Saya tanamkan kepada anak-anak saya akan kecintaan kepada tumbuh-tumbuhan dengan cara menanam tumbuh-tumbuhan kecil di halaman rumah. Mengajak mereka menyiram dan merawatnya juga baik menurut saya. Kelak mereka akan tahu artinya.
Terakhir, semoga bangsa kita menjadi bangsa yang besar karena hal-hal yang baik, bukan karena hal-hal yang bercitra negatif.
6 comments:
Oh, ternyata di Borneo tho mbak Tenggarongnya... saya meskipun di Banjarmasin, sekalipun belum pernah menginjakkan kaki di hutan :)
tenggarong juga tempat tandingnya (seringnya) chris john.... heheehe
IKUUUUUT
wow...
sepertinya tenggarong menarik juga..hmmmmm..
yaah.. nggak bisa ngebyangin indahnya tenggarong kalo nggak ada fotonya. hahaha.. belom pernah ksono, dan semoga bisa kesono deh.
gratis! #teteup
Nicce post thanks for sharing
Post a Comment