Teman, waktu semakin merentang
menghadang pertemuan kita
Mengusik sedikit kerinduan yang terisolasi
Menipiskan lembar harapan perjumpaan
Walaupun tuk sekadar saling tersenyum
dan bertatap mata
Terakhir kali itu terjadi 2 tahun yang lalu
Perjumpaan tak terduga yang selalu kukenang
Asaku tak lebih banyak dari segenggam pasir
Tak lebih terang dari redupnya lilin
Hanya ingin melihat cahaya matamu
Membalas senyummu
Kemudian meyakini diriku sendiri
Bahwa kau, temanku, baik-baik saja
Sekarang, ketika waktu merentang semakin panjang
Menjauhkan asa yang tak lebih dari segenggam pasir itu
Semakin jauh dan menjauh
Sampai batas yang tidak seorang pun tahu
Teman, ku ingin kau tahu
Ada kerinduan yang tak ingin kurasakan
Karena kutahu,
Semakin kerinduan itu datang
Semakin ku menyadari diriku bersimpati
Padamu, teman
*Dibuat oleh saya, Rifka Nida Novalia, pada 8 Juli 2006, sebagai bagian dari Kuis "Seperti Janji Kita," yang saya ikuti. Postingan asli bisa dilihat di sini.
9 comments:
puisi yang bagus.... tentang sahabat ya?... sahabat yang kamu suka?... yang tidak mungkin tercipta sejarah diantara kamu berdua...
hahahaaaa...sok tahu saya... tapi itu imajinasi liar saya saat baca puisi di atas...kerennn..
salam :)
aku suka mbak puisinya, dalem banget >.<
jadi kangen seseorang nih..hiks...
lama banget ya Mbak?.. ini reblog ya dari blog yang lama?.. hemm.. hayoo sama siapa itu?
mbak, ini untuk saya bukan???hahha
#PLAK!!!
Nufri: betul...betul...betul...
Ajeng: berapa meter dalemnya, Jeng?
Emje: sok atuh ditelepon orangnyah.
Gaphe: iya, aku udah punya blog dari 2006. sama siapah? udah ga penting kan? ;)
Nova: PLAK! hahahaha.....
puisinya syahdu sekali ;)
makasih untuk partisipasinya ya...good luck :D
mantab puisinya
Yessi: makasih, Mbak ;)
Blog kesehatan: makasih. saya udah folback ya...
Post a Comment