Monday, February 7, 2011

Reuni Kecil

Acara tanggal dua Pebruari tapi baru diceritakan sekarang.

Malam yang benar-benar indah. Di antara selimut kekesalan saya yang tebal dan kemarahan saya yang besar karena sesuatu hal di kantor, ternyata masih ada keindahan dan kesenangan yang saya rasakan. Alhamdulillah. Malam itu, saya bertemu teman-teman lama. Teman-teman satu kelas di kelas 1-6 SMU Negeri 35 Jakarta. Tentu saja tidak semua ada, total ada 11 orang (termasuk saya) yang datang ke reuni kecil ini, tapi, benar-benar menyenangkan!

Berdiri dari kiri ke kanan: Ferdis, Petho dan Petho Junior, Ernest, Pupah, Teddy, Saya, Yuanita, Ridho. Duduk dari kiri ke kanan: Iin, Anne, Andini, yayangnya Ridho.

Bertempat di Sky Dining Plaza Semanggi, malam imlek itu kami saling bertukar cerita dan tukar-tukar yang lainnya, termasuk tukar kado. Ya, untuk acara ini saya usulkan untuk membawa bingkisan murah meriah, tidak lebih dari Rp20.000, dibungkus koran. Hasilnya, malam itu saya dapat oleh-oleh dari Kalimantan. Tentang tukar kado ini, sebenarnya saya dapat tumbler, bisa saya gunakan di kantor. Tapi malam itu, Ridho yang datang terakhir, pun membawa bingkisan. Karena sudah tidak ada lagi yang bertukar kado, akhirnya tanpa mengurangi rasa hormat kepada si pemberi tumbler, saya bilang ke Ridho, "Ya udah, Dho, lo tukeran aja sama kado yang gue dapet, tapi udah dibuka bungkusnya." Kata Ridho, "Ga apa2, daripada gue bawa balik lagi nih kado." Dan jatuhlah tumbler itu ke tangan Ridho, saya mendapat kaos merah. Makasih ya teman; Ridho dan pemberi tumbler.

Ada Iin yang berubah banget dari waktu kelas satu dulu, dia jadi (tambah) cantik. Anne sekarang yang berjilbab. Andini, ibu funky yang anaknya sekarang udah sekolah. Ridho yang, ya ampuuuunnnn....masih sama seperti dulu, lelet (pis ah, Dho), dengan bermacam-macam alasannya, dialah yang datang terakhir di reuni ini. Yuanita (Nita) yang masih cantik seperti dulu, dia sukses dengan usahanya. Teddy yang pegawai bank, kalau ingat dia dulu...wah...kocak! "Ingat kan, Ted, cerita lo sama guru fisika?" Pupah yang kini, juga berjilbab, makin terlihat anggun. Ernest dan Petho, dua sejoli dari kelas kami, membawa jagoan mereka. Dan terakhir, Ferdis, manajer sebuah perusahaan ritel besar.

Malam itu saya benar-benar senang. Rencana awal saya pulang pukul 20.00 alias jam delapan malam, tapi udah ketebak, ga bisa ;) Saya baru beranjak dari tempat duduk resto tempat kami makan, lepas dari pukul 21.00, artinya sudah lewat jam sembilan malam. Turun dari Sky Dining dan menjelang setengah sepuluh malam akhirnya saya dapat taksi dan meluncur kembali ke peraduan. Karena malam itu (dari siang sebenarnya) macet banget, jam sebelas lewat lima saya baru sampai di rumah.

Senang bertemu dengan kalian, teman-teman! Sampai ketemu lagi ya!!!

5 comments:

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

oooh ngerayain imlek jua yah? gong xi yah...

Gaphe said...

aaah..serunya reunian SMA. rame banget gitu, meski cuman sebelas orang.. tapi gak ngurangin esensi berbagi kebahagiaan...

biasanya kalo saya paling susah ngumpulin temennya.. udahh punya jadwal sendiri-sendiri sih.

moonlite! said...

huaaaa pengen deh reunian, terakhir saya ikut reunian SD hahahaha menyenangkan :D ribet pas diawal sih apalagi kalo temen ada yang ganti kontak -.-

Unknown said...

Noeel: nggak koq, ga ngerayain, but thanks anyway...
Gaphe: ya udah, reuni kantor aja gmn?
Ooo: emang butuh persiapan yang cukup untuk arrange suatu acara.

Pharr Irrigation said...

I really enjoyed your blog, thanks for sharing.