Monday, January 24, 2011

Scene Satu sampai Enam

Scene 1:
saya sedang bercermin, bersiap2 berangkat ke kantor, ketika tiba2 si kakak menyodorkan sesuatu ke saya.

Kakak: "Ibu."
Saya: "Ya, Kak?"
Kakak: "Ketek ayah (sambil tertawa)."
Saya: "Haha (ikut tertawa, ternyata yang disodorkan adalah deodoran, dia menyebutnya ketek ayah)."


Scene 2:
Ini gambar kakak sedang belajar mengelompokkan warna. Saya lepas potongan-potongan puzzle abjad dan angka miliknya, lalu saya minta ia memasukkan potongan-potongan itu ke plastik, per warna; satu plastik untuk warna pink, satu untuk kuning, satu hijau, satu biru, dan satu lagi ungu.


Scene 3:
Adiknya menangis, lalu, inilah yang dia ucapkan sambil mengusap kepala si adik, "Adik, jangan nangis, Dik, ada Kakak nih" saya tersenyum mendengarnya.


adik Oshin

Scene 4:
(Saya sedang di atas, lalu saya dengar suara dari bawah), "Ibu Ika, Ibu Ika, tuyun, nati kakoh" ternyata Kakak.

Scene 5:
Kakak: "Ibu Ika, Ibu Ika, nyanyi, lupa, lupa."
(Ya ampuuun, dia minta saya menyanyikan lagu kuburan untuknya, bukan lagu bintang kecil atau topi saya bundar. Gubrak!)

Scene 6:
Saya dan suami menuju pintu, siap berangkat kerja, belum terucap pamit saya untuk anak-anak, lalu terdengarlah suara si kakak.

Kakak: "Ibu mau enggih? Keja? Iyah?"
Saya: "Iya, Ibu kerja dulu ya."
Kakak: "Cama Ayah?"
Saya: "Iya, sama Ayah. Kakak di rumah sama Adik ya, jaga Adik, main sama Adik, yah?"
Kakak: "Iyah (sambil mengangguk)."
Saya: "Salim dong (salim), sun, sun (satu kecupan darinya di pipi kanan, satu kecupan di pipi kiri, satu kecupan di bibir, kening bertemu kening, hidung bertemu hidung), peluk (saya peluk dia sambil mengatakan, I love you)."
Kakak: "A cu cu (haha...saya tertawa mendengarnya, maksudnya I love you)."

12 comments:

M. Hudatullah said...

a cu cu... sun sun.. (monyongin bibir)
#plaaak

Muhamad Ratodi said...

hahaha..satu aja seru, apalagi dua ya..:D tapi yang scene pertama persis sama kaya hanif kejadiannya :D

Gaphe said...

jadi pengen punya anaak..
=.=''

Adi Yulianto said...

lagu orang dewasa lebih dominan didengar daripada lagu anak-anak sebayanya. Tak heran ajang pencarian bakat anak-anak yang dibawakan lagu-lagu orang dewasa juga..

sepertinya hanya tukang odong-odong lah pelestari lagu anak-anak..

Nova Miladyarti said...

Saya suka gaya ceritanya mbak disini. potongan scenenya keren. Saya malah ga pernah terpikir untuk membuat cerita per scene kaya begini.

anak-anaknya lucu2 mbak.
salam ya ke mereka:)

Unknown said...

Huda: hahaha....itu yg ngeplak bukan saya lho...kak rai jg bukan lho...

Todi: iya, Mas, makanya, nambah satu lagi, pasti Hanif jg senang.

Gaphe: jangan ambil anak orang ya!

Chimenk: tukang odong2nya lo yak?

Nova: ok, Nov, makasih ya ;)

Adi Yulianto said...

gak apa-apa deh, daripada anaknya mbak rifka nangis minta naik odong-odong.. aye jabanin deh mbak.. huahahaha

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

comelnya...... (sok malaysia)


tapi like sama komennya nova.... gaya ceritanya unik.... kapan-kapan niru aaahh.. boleh kan?

Mood said...

Ada ada saja tingkah polah anak anakmu, lucu dan menggemaskan.
Semoga kelak mereka tumbuh menjadi insan yang baik dan berguna ya.

Salam.. .

Unknown said...

Chimenk: makasih ya, Oom Chimenk ;)
Noel: boleh..boleh...monggo...
Mood: amiin, Bang, Amiin.

Shudai Ajlani said...

huahaha lucu

Unknown said...

Shudai: hihiiii...makasih ;)