Sunday, January 15, 2012

Cerita Minggu Siang

Saat ini pukul 13:22 di Pamulang. Saya duduk di ruang tempat kami biasa bekerja; saya dan Ramon. Ruang tempat kami berkutat dengan komputer kami masing-masing, dengan pikiran kami masing-masing, dengan perhitungan-perhitungan kami, analisa-analisa kami, dan perkiraan-perkiraan kami. Kami biasa tenggelam dalam dunia kami masing-masing di ruang ini. Saya menghadap ke arah luar, arah yang memungkinkan saya melihat hijaunya daun dan bersihnya langit di kala siang. Sementara itu, Ramon ada di sudut ruangan, ditemani segelas kopi instan kesukaannya. Saya putar lagu-lagu kesukaan saya, untuk kami berdua.

Siang ini saya sendiri membuka mata, seisi rumah terlelap dalam dinginnya cuaca ini. Sejak pagi cuaca memang seperti ini, mendung, gerimis, hujan agak deras, gerimis lagi, berhenti lagi hujannya, tinggal sedikit mendung, lalu gerimis lagi. Langit dan awan sama sekali tidak menyisakan celah untuk sinar matahari masuk ke sela-sela jemuran kami. Januari ini penuh air keberkahan.

Saya baru saja akan mulai mengerjakan sesuatu ketika akhirnya pikiran saya teralih ke catatan ini. Sudah dua pekan mungkin sejak terakhir kali saya menuliskan cerita saya, terasa lama sekali. Dua pekan ini saya berada di satu lingkungan baru, rimba baru, dan cakrawala baru. Pekan pertama terasa berat, saya harus menyesuaikan diri dengan banyak hal dalam waktu begitu cepat. Syukurlah, pekan itu terlewati juga. Pekan kedua terasa lebih ringan bagi saya, sudah satu dua titik saya kuasai. Masih ada pekan-pekan berikutnya yang pasti harus tetap saya jaga amanahnya dan harus saya taklukkan tantangannya. Saya harus bisa.

Besok, seperti awal pekan yang sudah-sudah, akan tetap ada meeting pagi bagi saya, hanya format dan kontennya saja yang berbeda. Setelah itu, hari akan saya lanjutkan dengan sebuah training tentang sistem appraisal di rumah baru saya ini. Ya, sebulan ke depan akan ada appraisal untuk mereka yang sudah melewati masa tiga bulan percobaan per 1 Pebruari. Indikator-indikatornya jelas dan terperinci. Akan masuk ke saya sekitar 50 form appraisal dan berikutnya sesi interview antara setiap orang dan manajemen. Beberapa dari mereka terlihat gelisah, beberapa lainnya biasa saja. Bulan depan bonus akan keluar, mereka akan mendapatkan nominal sesuai hasil appraisal ini. Tentu saja saya tidak kebagian ;)

Well, di antara ribuan langkah kita, beberapa mungkin terasa berat, tapi langkah-langkah itu harus ada untuk menjadikan kita semakin kuat. Sementara sekitar 50 orang itu menghadapi appraisal mereka, saya akan menghadapi dua setengah bulan lagi masa percobaan yang mungkin menjadi langkah-langkah berat saya. Saya harus bisa melakukannya! Insya Allah saya bisa.

10 comments:

Lidya Fitrian said...

walaupun ga kebagian tetap semangat ya mbak :)

Ajeng Sari Rahayu said...

Appraisal itu ap y mbak Rifka? Amin, semangat ya mbak ;)

Kriz Muhammad said...

semangat semangat.... :)

Phuji Astuty Lipi said...

Well, di antara ribuan langkah kita, beberapa mungkin terasa berat, tapi langkah-langkah itu harus ada untuk menjadikan kita semakin kuat
suka bagian endingnya...
smangat mabk..salam ukhuwah

al kahfi said...

kegagalan karena tidak mau mengambil sebua langkah kecil yaitumaju terus pantang mundur ....:)

auliadriani said...

Ganbatte, bu :)

Sarah said...

semoga setiap langkah yang Mbak ambil bernilai keberkahan yah :)

Adi Yulianto said...

ada waktunya kita menerima itu semua..

appraisal, akhir bulan ini adalah genap saya berada 3 bulan di "rumah baru"

Gaphe said...

semangaat semangaat.. hup hup hup!! pekerjaan baru, kenikmatan baru, dan teman baru pastinya.

soal bonus.. tahun depan ada gilirannya.

jadi, masih ada lowongan?

Lyliana Thia said...

tetep semangat ya mbak... :-D