Cihuyy......meja baru, semangat baru.
Setelah tiga tahun dua bulan duduk di meja lama, akhirnya saya pindah juga. Memorandum kantor Januari lalu, yang efektif per 1 Pebruari ini, membawa efek pada perubahan lay out tempat duduk di kantor saya. Ruangan yang saya tempati, tadinya berisi enam orang, lalu keluar empat orang, pindah meja, masuk dua orang baru (staf lama yang dirotasi), dan dua orang lama (saya dan atasan saya). Jadilah kini tinggal kami berempat.
Posisi duduk saya sejak pertama masuk ruangan ini adalah membelakangi kaca. Kalau saya memutar kursi saya ke kiri, akan tampak pemandangan gedung-gedung bertingkat di sekitar kuningan serta kondisi jalan raya. Kalau saya membalikkan badan saya, akan tampak tanah kosong yang sekarang ditumbuhi ilalang dan sebuah gedung tempat nongkrong selepas jam kerja. Kalau saya memutar kursi saya ke kanan, akan tampak bangunan gedung kampus sebuah perguruan tinggi ternama di Jakarta. Kalau siang memang silau, mempengaruhi pandangan ke layar komputer, tapi kalau sore, pemandangan-pemandangan tersebut (terutama kalau saya memutar kursi saya ke kiri) biasanya menjadi sedikit penyegar mata. Tidak jarang beberapa teman menelepon, menanyakan kondisi jalan dan cuaca. Hmm....sudah seperti polisi saja saya, atau reporter?
Setelah tiga tahun dua bulan duduk di meja lama, akhirnya saya pindah juga. Memorandum kantor Januari lalu, yang efektif per 1 Pebruari ini, membawa efek pada perubahan lay out tempat duduk di kantor saya. Ruangan yang saya tempati, tadinya berisi enam orang, lalu keluar empat orang, pindah meja, masuk dua orang baru (staf lama yang dirotasi), dan dua orang lama (saya dan atasan saya). Jadilah kini tinggal kami berempat.
Posisi duduk saya sejak pertama masuk ruangan ini adalah membelakangi kaca. Kalau saya memutar kursi saya ke kiri, akan tampak pemandangan gedung-gedung bertingkat di sekitar kuningan serta kondisi jalan raya. Kalau saya membalikkan badan saya, akan tampak tanah kosong yang sekarang ditumbuhi ilalang dan sebuah gedung tempat nongkrong selepas jam kerja. Kalau saya memutar kursi saya ke kanan, akan tampak bangunan gedung kampus sebuah perguruan tinggi ternama di Jakarta. Kalau siang memang silau, mempengaruhi pandangan ke layar komputer, tapi kalau sore, pemandangan-pemandangan tersebut (terutama kalau saya memutar kursi saya ke kiri) biasanya menjadi sedikit penyegar mata. Tidak jarang beberapa teman menelepon, menanyakan kondisi jalan dan cuaca. Hmm....sudah seperti polisi saja saya, atau reporter?
Ini dia meja lama saya, membelakangi kaca
Sekarang, saya duduk menghadap kaca. Atasan saya yang tadinya di sebelah saya pun ikut pindah, mungkin dia tidak percaya saya, karena saya sering sekali chat di jam kerja :) Di area bekas meja saya (dan atasan saya) nantinya akan diletakkan lemari buku, mini library, yang tadinya ada di luar ruangan ini. Oya, kalau dulu saya tidak bisa menempel-nempel kertas atau foto di belakang saya, sekarang bisa. Ah, senangnya.
Meja baru saya, si sapi selalu ikut
Karena saya tidak suka bekerja dengan kondisi meja berantakan, maka biasanya saya kosongkan area komputer, untuk lebih memudahkan saya bekerja dan berpikir. Karena, kalau meja berantakan, pikiran juga berantakan. Jadi, sebisa mungkin meja harus rapi. Nah, karena kosong, meja saya sering digunakan untuk meletakkan camilan seperti yang diceritakan Astrid di sini.
Well, semoga dengan perubahan lay out tempat duduk ini saya mendapat penyegaran dan lebih baik dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab saya.
Selamat berkarya!
Well, semoga dengan perubahan lay out tempat duduk ini saya mendapat penyegaran dan lebih baik dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab saya.
Selamat berkarya!